
Ancient Mystical Order Rosae Crucis
Know Thyself
Ketahuilah Diri Sejati-mu
Salutem
Punctis Trianguli
Dear Frater & Sororer,
Dibawah perlindungan aura suci Rosy
Cross dan para Invisible Masters di dimensi Ethereal,
karya tulis ini dipersembahkan kepada Sang Sumber Kehidupan dan umat
manusia. Aksiom purba Know Thyself atau Ketahuilah
Dirimu, sejak jaman dahulu kala telah terpahat di pintu masuk Kuil
Delphi Yunani purba Know thyself merupakan sumber inspirasi yang tak lekang
oleh jaman, setiap agama besar di dunia sekalipun pada hakekatnya mengajarkan
setiap umatnya mampu dan mau menyelami hakekat jati dirinya, memahami
keseluruhan dirinya secara utuh, baik itu jalan pikiran, perasaan dan
tindakannya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Awal yang baik akan
membuahkan akhir yang sempurna dan baik juga adanya. Sama halnya dalam
menjalani kehidupan ini, jika seseorang mengawali dirinya dengan cara
mengetahui jati dirinya, maka selama proses menjalani kehidupannya dari awal,
pertengahan hingga akhir akan membuahkan hasil yang baik dan bajik adanya.
Para Master Purba di Oriental telah
mengajarkan pengetahuan diri sebagai hal yang utama dan mendasar dalam
kehidupan, dalam salah satu manuskrip suci AMORC, disarikan pemahaman bahwa
bagi yang bisa mengetahui dan mengendalikan dirinya sendiri itulah Penguasa Sejati sesungguhnya. Sama
halnya ketika Master Agung Yesus Kristus mengatakan bahwa sesungguhnya
“…Kerajaan Allah ada dalam dirimu…” atau Sang Nabi Muhammad mengatakan dalam
haditsnya “Barang siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan-nya” , ini
membawakan pesan yang sangat mendalam dan penting, bahwa selama ini manusia
selalu mencari di luar dirinya, lupa bahwa di dalam dirinya sendiri terdapat
segala harta karun rohani yang tak ternilai, disanalah sesungguhnya letak muara
kebahagiaan sejati. Sama halnya kaum Rosikrusian selama ini merefleksikan diri
lewat aksiom “know thyself” sebagai basis bagi pertumbuhan spiritual. Sejak
awal pembelajaran di A.M.O.R.C, “know
thyself” ini menjadi bahan perenungan tersendiri, ada suatu pesan
tersembunyi yang ingin mengatakan bahwa kita perlu memahami kehidupan kita,
diri kita sendiri, dan jika ini diperluas lagi sampai mencakup segala hal-hal
yang tidak kita ketahui mengenai kehidupan, alam semesta dan rencana Sang Pencipta
itu sendiri. Kebanyakan dari kita, di awal-awal kehidupan kita masih belum
mengenali proses berpikir seperti ini, kesannya hal ini sepele dan tidak perlu
kita perhatikan lebih jauh. Bahkan jarang sekali yang bisa menangkap makna
sejati yang terkandung pada aksiom “know thyself”, dan mencapai suatu
pencerahan yang bersumber dari pengalaman hidupnya sehari-hari. Penulis juga
demikian, baru akhir – akhir ini saja merasakan kedalaman dan kebenaran dari
prinsip kehidupan yang menyelamatkan kehidupan ini….”know thyself…”
Coba bayangkan seseorang yang tak pernah
mengembangkan kesadaran batinnya, kesadaran akan jati dirinya. Melewati tahun
demi tahun, obyektifitas orang atau diri duniawinya telah dipengaruhi dan
dibentuk oleh ide-ide dan konsepsi lingkungan di sekitarnya. Pertama-tama oleh orang tuanya, kemudian
saudaranya, dan selanjutnya oleh berbagai macam metode dan makna yang
diterapkan oleh masyarakat umum. Memang, kita semenjak kecil telah dipengaruhi
semenjak dari masa kanak kanak. Bagaimanapun juga orang ini tidak memiliki
kesadaran batin, mungkin jarang sekali bertanya dan berpikir secara independen
mengenai ide-ide atau pengaruh-pengaruh yang sedang beroperasi pada dirinya
sendiri. Ia menerima pandangan orang lain tentang dunia ini. Pandangan
obyektifnya atau diri duniawinya telah diberi makan berbagai persepsi eksternal
yang mana ia sekarang yakini, dan pada akhirnya telah membentuk kepribadian
internal yang hidup sesuai dengan pelatihan eksternal dari orang tuanya dan
pengkondisian masyarakat pada saat itu.
Kapanpun stimulus dari dunia luar di
persepi oleh seseorang, maka ia langsung meresponnya seperti mesin-respon yang
benar telah ditentukan oleh pengkondisian sosial
yang selama ini diterimanya. Ketika individual ini menanyakan tentang pikiran
dan perasaannya yang berkaitan dengan hal-hal yang begitu aneka ragam dalam
kehidupan, ia akan merasa tidak akan nyaman karena dengan begitu ada hal yang
kontradiktif dalam dirinya sendiri , dimana itulah hasil pengkondisian sosial yang diterimanya selama ini. Ia takut jika
pertanyaan-pertayaannya diterima salah oleh masyarakat dan akhirnya menerima
hukuman dan pengkucilan.
Oleh karena itulah aksiom know
thyself ini benar-benar digaungkan oleh para Master Purba kepada umat manusia hingga jaman ini. Tujuannya adalah
umat manusia mampu keluar dari jaring pengkondisian yang selama ini dihujamkan
oleh masyarakat kepada seseorang. Mengetahui diri sendiri itu berarti memahami jati
diri seseorang sedalam-dalamnya, memahami bahwasanya Watak Sejati manusia itu fitrah adanya, suci adanya, di dalamnya
terdapat percikan Api Ilahi yang
mampu untuk menerangi dirinya sendiri dan orang lain yang membutuhkan. Para
kaum Rosikrusian menyebutnya sebagai Divine
Spark ( Percikan Ilahi ).
Pencipta Jagat Raya ini diideasikan bagai suatu Api Maha Suci sedangkan manusia ini
adalah percikan-percikan dari Api Suci
tersebut. Alfa dan Omega itulah Api Suci Sang Pencipta yang sebenarnya
bersemayam dalam diri manusia.
Hidup dan kehidupan manusia
sesungguhnya tak bisa lepas dari coba dan goda, pasang surut menjadi ritme
alami kehidupan, suka dan duka silih berganti, dualisme kehidupan selalu
mewarnai kehidupannya. Bagi yang peka akan hal ini dan tergugah kesadarannya,
maka itulah awal mula perjalanannya meneliti hakekat tiap hal yang ada di dunia
ini. Belajar menjadi hal yang mendasar dan tak terelakkan lagi bagi umat
manusia dalam prosesnya menempa dirinya menjadi manusia yang Insan Kamil –
Manusia Sempurna sesuai dengan ideal Rosikrusian yang menyatakan bahwa manusia dalam proses
evolusi menjadi Mahluk Agung atau seorang Adeptus yang memahami seluk beluk
jati dirinya yang paling terdalam, serta memahami hukum-hukum tersembunyi yang
bekerja pada Alam Semesta ini. Dengan mengetahui cara mendayagunakan
hukum-hukum tersembunyi itulah, seorang Adeptus Rosikrusian mengendalikan jalur
nasibnya sendiri, dengan pikiran dan perasaan yang sudah termurnikan ia
mengubah kehidupannya dalam jalan kemuliaan Ilahi.
Masa ini dikatakan paling ideal
bagi umat manusia untuk kembali menyadari Percikan Ilahi yang ada di dalam
dirinya. Dalam pengetahuan Astrologi Esoterik ditemukan bahwa era Aquarius yang
sedang berjalan ini sebagai awal untuk mempersiapkan datangnya Era Baru – Zaman
Keemasan Spiritual yang pernah terjadi 10.000 tahun silam. Hal ini sudah
dinyatakan oleh seorang Okultis Agung Madame Helena Petrovna Blavatsky dalam
bukunya Secret Doctrine yang benar-benar membuka mata kita, bahwasanya terdapat
Rencana Ilahi yang sungguh tertib dan berjalan dalam pola siklus abadi. Sungguh
hal ini tidak banyak diketahui oleh umat awam dikarenakan subyek yang satu ini
masih sulit dicerna oleh orang kebanyakan.
Masih banyak topik esoterisme
yang belum disibak rahasianya oleh para Master Agung ini dikarenakan manusia
dan masyarakat dunia masih belum siap menerima kenyataan bahwa di Jagat Raya
ini terdapat rahasia-rahasia penting yang jika seseorang mengetahuinya maka
Kunci Kehidupan diperolehnya dan bolehlah ia mengenyam kebahagiaan sejati. Para
Master Suci yang tergabung dalam Hierarki Suci Jagat Raya ini telah mengamati tiap
Jiwa yang turun ke Bumi, dan memberikan panduan secara telepatik kepada
Jiwa-Jiwa yang sudah siap naik kelas di sekolah kehidupan ini. Serangkaian
pelajaran-pelajaran esoterik rohani tingkat tinggi telah dipersiapkan dengan
matang bagi yang siap mempelajarinya. Seperti ungkapan adage purba dari Egypt, ...jika
murid telah siap maka Sang Master akan datang dengan sendirinya....
Permasalahan utamanya terletak
pada wahana pembelajaran esoterik bagi para Jiwa yang turun di dunia ini masih
belum memenuhi kriteria para Master Suci di Alam Gaib. Masih banyak yang harus
dikerjakan para siswa esoterik di dunia ini dalam rangka membangun wahana yang
lebih terintegrasi dan memiliki daya yang luar biasa untuk melakukan kontak
cahaya dengan Hierarki Suci Jagat Raya ini. Jika para siswa telah sanggup
melakukan kontak secara berkesinambungan barulah ada keselarasan dan
manifestasi nyata Rencana Ilahi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh para
Master agar benar-benar bisa diimplementasikan oleh para siswa esoterik guna terlahirnya
Peradaban Spiritual Baru yang dibangun atas semangat altruisme dan humanisme. Inilah
misi suci yang diemban oleh para siswa esoterik di jaman ini, mempersiapkan
dirinya dengan baik agar wahan-wahana dalam dirinya semakin murni dan bisa
melakukan kontak pada getaran frekuensi Ilahi yang lebih halus dan tinggi di
dimensi rohani yang lebih tinggi pula.
Oleh karena itulah ilmu untuk
mengenali diri sejati ini demikian pentingnya, dimulai dari pembinaan fisik
yang seha, lalu ditingkatkan pada pembudayaan pikiran dan perasaan menuju
pemahaman-pemahaman yang bajik dan baik, setelah benar-benar matang maka fokus
bisa diarahkan pada terbangkitnya potensi laten yang ada dalam diri manusia
semenjak ia diciptakan, mekarnya pengetahuan esoterik suci yang didapatkan
karena terbangunkannya Kesadaran Jiwa, inilah yang disebut sebagai The Master Within (Guru dalam Batin).
Guru rohani yang ada di dalam ini mewujudkan diri dalam bentuk Cahaya Surgawi
atau Suara Hati. Masing-masing tiap
orang berbeda perwujudannya tergantung pada metode yang dipakai untuk menggugah
kesadaran Ilahi yang bersemayam dalam hati dan jiwanya. Voice of the Silence – Suara
dari Alam Sunyi itulah yang akan menuntun manusia pada Realisasi Diri
Sejati. Suara inilah sesungguhnya materi dasar pembentuk Jagat Raya ini, dalam
bentuknya yang paling mudah dikenali oleh umat manusia adalah Suara Hati Nurani
yang menyuarakan kebenaran, cinta kasih, keberanian dan kebijaksanaan.
Mengikuti suara nurani inilah maka dikatakan mengikuti Rencana Ilahi yang sudah
dipersiapkan bagi Sang Pencipta kepada umat manusia agar bisa bersatu kembali
denganNya di akhir kehidupan fisiknya di dunia ini. Suara dari lubuk hati yang terdalam inilah
yang akan menuntun manusia agar tidak salah jalan, tidak serong dari kefitrahannya,
bagi yang mampu mendengarkannya, mengikuti arahannya, akan menemukan sumber
kebahagiaan dan kebijaksanaan yang tak terbatas, serba guna dalam menyelesaikan
segala permasalahan, hambatan, tantangan dan romantika kehidupannya. Suara ini
juga menuntun manusia menuju Cahaya Kebenaran Ilahi. Cahaya ini akan menerangi
akal dan hati manusia agar selalu dalam Jalan SuciNya dan diberikan kemampuan
untuk mengendalikan secara alamiah segala nafsu-nafsu yang ada dalam dirinya.
Alhasil berlaksa Master Suci akan inkarnasi lagi ke dunia ini dengan mengemban
misi suci memanifestasikan rencana Ilahi dengan kecepatan yang mengagumkan.
Budaya Diri ( Self Culture in the
Light of AMORC )
Siswa Rosikrusian AMORC memandang
bahwa proses menuju pengetahuan jati diri itu berjalan seiring dengan level
pelatihan budaya diri seseorang. Siswa yang tidak melakukan sistematisasi
budaya diri yang integral tak akan mampu meningkatkan level spiritualitasnya
dengan baik. Ia akan diombang ambingkan oleh getaran-getaran tubuh astralnya yang
masih belum terlatih dengan baik. Tubuh mentalnya masih dipenuhi oleh
formasi-formasi pikiran yang kacau dan sesat, ini mempengaruhi kesehatan
fisiknya dan menghalangi terwujudnya Realisasi Jiwa. Maka dari itu pembudayaan
diri ini adalah menjadi cara yang paling ampuh bagi para siswa Rosikrusian
dalam proses pembinaan dirinya. Secara umum bisa dikatakan bahwa pembinaan diri
inilah pokok dari spiritualitas. Jika seseorang mengaku sebagai mahluk
spiritual tapi tidak menerapkan pembinaan diri dalam laku hidup sehari-harinya,
maka semua perkataannya masih belum bisa dipercaya sepenuhnya. Pelaku
spiritualitas pada umumnya dan siswa Rosikrusian pada khususnya memerlukan
pembudayaan diri secara intens. Pembudayaan diri ini mencakup kecakapan menata
tubuh fisik, tubuh astral, tubuh mental dan dengan teknik tertentu berhasil
merealisasikan jati dirinya dengan cara berhubungan secara dialog pada Ruh dan
Jiwa. Penataan tubuh fisik menyangkut pola makan yang benar dan diet yang sehat
sehingga mengarah pada kesehatan holistik ala Rosikrusian AMORC. Tubuh astral
yang di dalamnya terdiri dari keinginan, nafsu dan hasrat mesti dikendalikan
dengan baik segala kecenderungannya, ini sesuai dengan sifat tubuh astral yang
selalu menginginkan getaran-getaran dalam kecepatan tinggi yang bisa
termanifestasikan dalam bentuk keinginan seksual, inersia, amarah,
melankolik,dan segala bentuk kesenangan-kesenangan lahiriah, yang jika
dibiarkan terus menerus maka akan semakin mengundang entitas-entitas negatif
yang bisa menempel pada tubuh eter siswa esoterik dan akhirnya mendorong ia
masuk ke dalam lembah nista dosa dan dunia hitam. Tubuh mental juga demikian
pentingnya dalam proses pembentukan diri sejati, mental manusia atau akal
manusia ibarat seperti monyet yang nakal, lari kesana kesini, tak pernah bisa
diam, selalu melompat lompat dari satu titik ke titik yang lain, sehingga lemah
dalam fokus dan tak mampu mengendalikan bentuk-bentuk pikirannya sendiri.
Seperti Sang Buddha mengatakan pada para muridnya untuk senantiasa menjaga
pikirannya selalu pada cara berpikir yang benar, tidak sesat dan liar. Sama
halnya seorang siswa Rosikrusian dalam kehidupan sehari-harinya hendaknya
selalu eling, sadar, mawas diri pada bentuk-bentuk pikirannya. Imam Al Ghazali juga mengatakan dalam
karya besarnya Ihya Ulumuddin dalam
bagian Al Ilm Al Qalb, bahwasanya
hati-kalbu manusia itulah Raja dalam
dunianya, pikiran Al Aql laksana Panglimanya dan Al Nafs atau keinginan-keinginan duniawi itu bagaikan
prajurit-prajuritnya. Jika Al Aql atau Pikiran manusia itu sendiri kacau maka
yang bisa mengendalikannya adalah Sang Raja yakni Kalbu – Hati manusia sendiri
, disanalah letak Sumber Kekuatan Adikodrati manusia. Dengan hati yang suci
murni mengendalikan pikiran dan al nafs agar selalu dalam batas tengah dan harmonis,
sehingga moral dan kebajikan sajalah yang selalu bersinar dalam dirinya.
Penulis teringat oleh Sabda
Salomo kepada anaknya Daud, “Hai Anakku, ketahuilah bahwa tidak ada yang baru
di bawah Matahari ini”. Semua kebijaksanaan dari jaman purba sampai dengan
jaman sekarang masih sama semuanya, menceritakan perihal kebaikan dan kebajikan
yang tak lekang oleh waktu dan tidak usang dimakan oleh jaman. Dari belahan
dunia manapun kebijaksanaan abadi ini akan selalu bergema dalam sanubari setiap
pencari kebenaran sebagai ideasi tertinggi bagi terbentuknya masyarakat dunia
yang terpayungi Kesadaran Kosmis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar