Jumat, 27 April 2012

Know Thyself ( Kenalilah Jati Dirimu )


Ancient Mystical Order Rosae Crucis
Know Thyself
Ketahuilah Diri Sejati-mu

Salutem Punctis Trianguli

Dear Frater & Sororer,

Dibawah perlindungan aura suci Rosy Cross dan para Invisible Masters di dimensi Ethereal, karya tulis ini dipersembahkan kepada Sang Sumber Kehidupan dan umat manusia. Aksiom purba Know Thyself atau Ketahuilah Dirimu, sejak jaman dahulu kala telah terpahat di pintu masuk Kuil Delphi Yunani purba Know thyself merupakan sumber inspirasi yang tak lekang oleh jaman, setiap agama besar di dunia sekalipun pada hakekatnya mengajarkan setiap umatnya mampu dan mau menyelami hakekat jati dirinya, memahami keseluruhan dirinya secara utuh, baik itu jalan pikiran, perasaan dan tindakannya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Awal yang baik akan membuahkan akhir yang sempurna dan baik juga adanya. Sama halnya dalam menjalani kehidupan ini, jika seseorang mengawali dirinya dengan cara mengetahui jati dirinya, maka selama proses menjalani kehidupannya dari awal, pertengahan hingga akhir akan membuahkan hasil yang baik dan bajik adanya.
Para Master Purba di Oriental telah mengajarkan pengetahuan diri sebagai hal yang utama dan mendasar dalam kehidupan, dalam salah satu manuskrip suci AMORC, disarikan pemahaman bahwa bagi yang bisa mengetahui dan mengendalikan dirinya sendiri itulah Penguasa Sejati sesungguhnya. Sama halnya ketika Master Agung Yesus Kristus mengatakan bahwa sesungguhnya “…Kerajaan Allah ada dalam dirimu…” atau Sang Nabi Muhammad mengatakan dalam haditsnya “Barang siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan-nya” , ini membawakan pesan yang sangat mendalam dan penting, bahwa selama ini manusia selalu mencari di luar dirinya, lupa bahwa di dalam dirinya sendiri terdapat segala harta karun rohani yang tak ternilai, disanalah sesungguhnya letak muara kebahagiaan sejati. Sama halnya kaum Rosikrusian selama ini merefleksikan diri lewat aksiom “know thyself” sebagai basis bagi pertumbuhan spiritual. Sejak awal pembelajaran di A.M.O.R.C, “know thyself” ini menjadi bahan perenungan tersendiri, ada suatu pesan tersembunyi yang ingin mengatakan bahwa kita perlu memahami kehidupan kita, diri kita sendiri, dan jika ini diperluas lagi sampai mencakup segala hal-hal yang tidak kita ketahui mengenai kehidupan, alam semesta dan rencana Sang Pencipta itu sendiri. Kebanyakan dari kita, di awal-awal kehidupan kita masih belum mengenali proses berpikir seperti ini, kesannya hal ini sepele dan tidak perlu kita perhatikan lebih jauh. Bahkan jarang sekali yang bisa menangkap makna sejati yang terkandung pada aksiom “know thyself”, dan mencapai suatu pencerahan yang bersumber dari pengalaman hidupnya sehari-hari. Penulis juga demikian, baru akhir – akhir ini saja merasakan kedalaman dan kebenaran dari prinsip kehidupan yang menyelamatkan kehidupan ini….”know thyself…”
Coba bayangkan seseorang yang tak pernah mengembangkan kesadaran batinnya, kesadaran akan jati dirinya. Melewati tahun demi tahun, obyektifitas orang atau diri duniawinya telah dipengaruhi dan dibentuk oleh ide-ide dan konsepsi lingkungan di sekitarnya.  Pertama-tama oleh orang tuanya, kemudian saudaranya, dan selanjutnya oleh berbagai macam metode dan makna yang diterapkan oleh masyarakat umum. Memang, kita semenjak kecil telah dipengaruhi semenjak dari masa kanak kanak. Bagaimanapun juga orang ini tidak memiliki kesadaran batin, mungkin jarang sekali bertanya dan berpikir secara independen mengenai ide-ide atau pengaruh-pengaruh yang sedang beroperasi pada dirinya sendiri. Ia menerima pandangan orang lain tentang dunia ini. Pandangan obyektifnya atau diri duniawinya telah diberi makan berbagai persepsi eksternal yang mana ia sekarang yakini, dan pada akhirnya telah membentuk kepribadian internal yang hidup sesuai dengan pelatihan eksternal dari orang tuanya dan pengkondisian masyarakat pada saat itu.
Kapanpun stimulus dari dunia luar di persepi oleh seseorang, maka ia langsung meresponnya seperti mesin-respon yang benar telah ditentukan oleh pengkondisian sosial yang selama ini diterimanya. Ketika individual ini menanyakan tentang pikiran dan perasaannya yang berkaitan dengan hal-hal yang begitu aneka ragam dalam kehidupan, ia akan merasa tidak akan nyaman karena dengan begitu ada hal yang kontradiktif dalam dirinya sendiri , dimana itulah hasil pengkondisian sosial yang diterimanya selama ini. Ia takut jika pertanyaan-pertayaannya diterima salah oleh masyarakat dan akhirnya menerima hukuman dan pengkucilan.
Oleh karena itulah aksiom know thyself ini benar-benar digaungkan oleh para Master Purba kepada umat manusia hingga jaman ini. Tujuannya adalah umat manusia mampu keluar dari jaring pengkondisian yang selama ini dihujamkan oleh masyarakat kepada seseorang. Mengetahui diri sendiri itu berarti memahami jati diri seseorang sedalam-dalamnya, memahami bahwasanya Watak Sejati manusia itu fitrah adanya, suci adanya, di dalamnya terdapat percikan Api Ilahi yang mampu untuk menerangi dirinya sendiri dan orang lain yang membutuhkan. Para kaum Rosikrusian menyebutnya sebagai Divine Spark ( Percikan Ilahi ). Pencipta Jagat Raya ini diideasikan bagai suatu Api Maha Suci sedangkan manusia ini adalah percikan-percikan dari Api Suci tersebut. Alfa dan Omega itulah Api Suci Sang Pencipta yang sebenarnya bersemayam dalam diri manusia.

Hidup dan kehidupan manusia sesungguhnya tak bisa lepas dari coba dan goda, pasang surut menjadi ritme alami kehidupan, suka dan duka silih berganti, dualisme kehidupan selalu mewarnai kehidupannya. Bagi yang peka akan hal ini dan tergugah kesadarannya, maka itulah awal mula perjalanannya meneliti hakekat tiap hal yang ada di dunia ini. Belajar menjadi hal yang mendasar dan tak terelakkan lagi bagi umat manusia dalam prosesnya menempa dirinya menjadi manusia yang Insan Kamil – Manusia Sempurna sesuai dengan ideal Rosikrusian yang   menyatakan bahwa manusia dalam proses evolusi menjadi Mahluk Agung atau seorang Adeptus yang memahami seluk beluk jati dirinya yang paling terdalam, serta memahami hukum-hukum tersembunyi yang bekerja pada Alam Semesta ini. Dengan mengetahui cara mendayagunakan hukum-hukum tersembunyi itulah, seorang Adeptus Rosikrusian mengendalikan jalur nasibnya sendiri, dengan pikiran dan perasaan yang sudah termurnikan ia mengubah kehidupannya dalam jalan kemuliaan Ilahi.

Masa ini dikatakan paling ideal bagi umat manusia untuk kembali menyadari Percikan Ilahi yang ada di dalam dirinya. Dalam pengetahuan Astrologi Esoterik ditemukan bahwa era Aquarius yang sedang berjalan ini sebagai awal untuk mempersiapkan datangnya Era Baru – Zaman Keemasan Spiritual yang pernah terjadi 10.000 tahun silam. Hal ini sudah dinyatakan oleh seorang Okultis Agung Madame Helena Petrovna Blavatsky dalam bukunya Secret Doctrine yang benar-benar membuka mata kita, bahwasanya terdapat Rencana Ilahi yang sungguh tertib dan berjalan dalam pola siklus abadi. Sungguh hal ini tidak banyak diketahui oleh umat awam dikarenakan subyek yang satu ini masih sulit dicerna oleh orang kebanyakan.
Masih banyak topik esoterisme yang belum disibak rahasianya oleh para Master Agung ini dikarenakan manusia dan masyarakat dunia masih belum siap menerima kenyataan bahwa di Jagat Raya ini terdapat rahasia-rahasia penting yang jika seseorang mengetahuinya maka Kunci Kehidupan diperolehnya dan bolehlah ia mengenyam kebahagiaan sejati. Para Master Suci yang tergabung dalam Hierarki Suci Jagat Raya ini telah mengamati tiap Jiwa yang turun ke Bumi, dan memberikan panduan secara telepatik kepada Jiwa-Jiwa yang sudah siap naik kelas di sekolah kehidupan ini. Serangkaian pelajaran-pelajaran esoterik rohani tingkat tinggi telah dipersiapkan dengan matang bagi yang siap mempelajarinya. Seperti ungkapan adage purba dari Egypt, ...jika murid telah siap maka Sang Master akan datang dengan sendirinya....
Permasalahan utamanya terletak pada wahana pembelajaran esoterik bagi para Jiwa yang turun di dunia ini masih belum memenuhi kriteria para Master Suci di Alam Gaib. Masih banyak yang harus dikerjakan para siswa esoterik di dunia ini dalam rangka membangun wahana yang lebih terintegrasi dan memiliki daya yang luar biasa untuk melakukan kontak cahaya dengan Hierarki Suci Jagat Raya ini. Jika para siswa telah sanggup melakukan kontak secara berkesinambungan barulah ada keselarasan dan manifestasi nyata Rencana Ilahi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh para Master agar benar-benar bisa diimplementasikan oleh para siswa esoterik guna terlahirnya Peradaban Spiritual Baru yang dibangun atas semangat altruisme dan humanisme. Inilah misi suci yang diemban oleh para siswa esoterik di jaman ini, mempersiapkan dirinya dengan baik agar wahan-wahana dalam dirinya semakin murni dan bisa melakukan kontak pada getaran frekuensi Ilahi yang lebih halus dan tinggi di dimensi rohani yang lebih tinggi pula.
Oleh karena itulah ilmu untuk mengenali diri sejati ini demikian pentingnya, dimulai dari pembinaan fisik yang seha, lalu ditingkatkan pada pembudayaan pikiran dan perasaan menuju pemahaman-pemahaman yang bajik dan baik, setelah benar-benar matang maka fokus bisa diarahkan pada terbangkitnya potensi laten yang ada dalam diri manusia semenjak ia diciptakan, mekarnya pengetahuan esoterik suci yang didapatkan karena terbangunkannya Kesadaran Jiwa, inilah yang disebut sebagai The Master Within (Guru dalam Batin). Guru rohani yang ada di dalam ini mewujudkan diri dalam bentuk Cahaya Surgawi atau Suara Hati.  Masing-masing tiap orang berbeda perwujudannya tergantung pada metode yang dipakai untuk menggugah kesadaran Ilahi yang bersemayam dalam hati dan jiwanya. Voice of the SilenceSuara dari Alam Sunyi itulah yang akan menuntun manusia pada Realisasi Diri Sejati. Suara inilah sesungguhnya materi dasar pembentuk Jagat Raya ini, dalam bentuknya yang paling mudah dikenali oleh umat manusia adalah Suara Hati Nurani yang menyuarakan kebenaran, cinta kasih, keberanian dan kebijaksanaan. Mengikuti suara nurani inilah maka dikatakan mengikuti Rencana Ilahi yang sudah dipersiapkan bagi Sang Pencipta kepada umat manusia agar bisa bersatu kembali denganNya di akhir kehidupan fisiknya di dunia ini.  Suara dari lubuk hati yang terdalam inilah yang akan menuntun manusia agar tidak salah jalan, tidak serong dari kefitrahannya, bagi yang mampu mendengarkannya, mengikuti arahannya, akan menemukan sumber kebahagiaan dan kebijaksanaan yang tak terbatas, serba guna dalam menyelesaikan segala permasalahan, hambatan, tantangan dan romantika kehidupannya. Suara ini juga menuntun manusia menuju Cahaya Kebenaran Ilahi. Cahaya ini akan menerangi akal dan hati manusia agar selalu dalam Jalan SuciNya dan diberikan kemampuan untuk mengendalikan secara alamiah segala nafsu-nafsu yang ada dalam dirinya. Alhasil berlaksa Master Suci akan inkarnasi lagi ke dunia ini dengan mengemban misi suci memanifestasikan rencana Ilahi dengan kecepatan yang mengagumkan.

Budaya Diri ( Self Culture in the Light of AMORC )
Siswa Rosikrusian AMORC memandang bahwa proses menuju pengetahuan jati diri itu berjalan seiring dengan level pelatihan budaya diri seseorang. Siswa yang tidak melakukan sistematisasi budaya diri yang integral tak akan mampu meningkatkan level spiritualitasnya dengan baik. Ia akan diombang ambingkan oleh getaran-getaran tubuh astralnya yang masih belum terlatih dengan baik. Tubuh mentalnya masih dipenuhi oleh formasi-formasi pikiran yang kacau dan sesat, ini mempengaruhi kesehatan fisiknya dan menghalangi terwujudnya Realisasi Jiwa. Maka dari itu pembudayaan diri ini adalah menjadi cara yang paling ampuh bagi para siswa Rosikrusian dalam proses pembinaan dirinya. Secara umum bisa dikatakan bahwa pembinaan diri inilah pokok dari spiritualitas. Jika seseorang mengaku sebagai mahluk spiritual tapi tidak menerapkan pembinaan diri dalam laku hidup sehari-harinya, maka semua perkataannya masih belum bisa dipercaya sepenuhnya. Pelaku spiritualitas pada umumnya dan siswa Rosikrusian pada khususnya memerlukan pembudayaan diri secara intens. Pembudayaan diri ini mencakup kecakapan menata tubuh fisik, tubuh astral, tubuh mental dan dengan teknik tertentu berhasil merealisasikan jati dirinya dengan cara berhubungan secara dialog pada Ruh dan Jiwa. Penataan tubuh fisik menyangkut pola makan yang benar dan diet yang sehat sehingga mengarah pada kesehatan holistik ala Rosikrusian AMORC. Tubuh astral yang di dalamnya terdiri dari keinginan, nafsu dan hasrat mesti dikendalikan dengan baik segala kecenderungannya, ini sesuai dengan sifat tubuh astral yang selalu menginginkan getaran-getaran dalam kecepatan tinggi yang bisa termanifestasikan dalam bentuk keinginan seksual, inersia, amarah, melankolik,dan segala bentuk kesenangan-kesenangan lahiriah, yang jika dibiarkan terus menerus maka akan semakin mengundang entitas-entitas negatif yang bisa menempel pada tubuh eter siswa esoterik dan akhirnya mendorong ia masuk ke dalam lembah nista dosa dan dunia hitam. Tubuh mental juga demikian pentingnya dalam proses pembentukan diri sejati, mental manusia atau akal manusia ibarat seperti monyet yang nakal, lari kesana kesini, tak pernah bisa diam, selalu melompat lompat dari satu titik ke titik yang lain, sehingga lemah dalam fokus dan tak mampu mengendalikan bentuk-bentuk pikirannya sendiri. Seperti Sang Buddha mengatakan pada para muridnya untuk senantiasa menjaga pikirannya selalu pada cara berpikir yang benar, tidak sesat dan liar. Sama halnya seorang siswa Rosikrusian dalam kehidupan sehari-harinya hendaknya selalu eling, sadar, mawas diri pada bentuk-bentuk pikirannya. Imam Al Ghazali juga mengatakan dalam karya besarnya Ihya Ulumuddin dalam bagian Al Ilm Al Qalb, bahwasanya hati-kalbu manusia itulah Raja dalam dunianya, pikiran Al Aql laksana Panglimanya dan Al Nafs atau keinginan-keinginan duniawi itu bagaikan prajurit-prajuritnya. Jika Al Aql atau Pikiran manusia itu sendiri kacau maka yang bisa mengendalikannya adalah Sang Raja yakni Kalbu – Hati manusia sendiri , disanalah letak Sumber Kekuatan Adikodrati manusia. Dengan hati yang suci murni mengendalikan pikiran dan al nafs agar selalu dalam batas tengah dan harmonis, sehingga moral dan kebajikan sajalah yang selalu bersinar dalam dirinya.
Penulis teringat oleh Sabda Salomo kepada anaknya Daud, “Hai Anakku, ketahuilah bahwa tidak ada yang baru di bawah Matahari ini”. Semua kebijaksanaan dari jaman purba sampai dengan jaman sekarang masih sama semuanya, menceritakan perihal kebaikan dan kebajikan yang tak lekang oleh waktu dan tidak usang dimakan oleh jaman. Dari belahan dunia manapun kebijaksanaan abadi ini akan selalu bergema dalam sanubari setiap pencari kebenaran sebagai ideasi tertinggi bagi terbentuknya masyarakat dunia yang terpayungi Kesadaran Kosmis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar